okay, sebenarnya ini udah pernah gue post di facebook, berhubung blog ini masih sepi, yaudah deh re-post aja.
Ada temen yg barusan bilang : “.. coba deh liat sekitar kamu nis.. try to find out what’s happening there.. “.
diawali dari celotehan ressa sih. Dan kalo dipikir sekali lagi, bukan dia doang yang bilang gw cuek.
Saudara, bahkan orang yg baru kenal gue pun bilang gue cuek. *tiba2 teringat pada kolom pesan dan kesan dari sahabat gue :
Biasanya akan ditulis: “Hanis itu cuek.” atau “Cuek itu gapapa, tapi (bla bla bla)”.So its not okay.
Tiap kali dinilai begitu, i felt like got stabbed in the heart. Alias sakit hati. Agak doang sih, ga banget.
Mungkin itu cuma perasaan ga suka dikritik atau dijudge aja. But, seriously? What is so wrong about it?
Okey, fine. I admit. Gue memang cuek. Yes, I am.
Grrrr, ga ngerti juga sih sebenernya definisi cuek itu. Tapi gue emang kurang suka merhatiin lingkungan sekitar, mungkin bisa dibilang begitu. Gue kurang suka cari tau gosip sana sini, kecuali kalau topik itu lagi dibahas sama lawan bicara gue. Gue kurang suka bertanya, kecuali kalo diminta bertanya.
I like to be listener, and follower. And maybe i kinda like to keep something to myself, and do not care to the others i don’t have any business with.
As to my bestfriends, gue keep jadi silent observer, dan sekali lagi, cuma berkomentar kalo gw diminta. Kecuali buat joke ya.. Its not i don’t care but.. *frustrated* *sob*
Apa sikap kaya gitu salah ya? I seriously don’t understand.
Ga ngerti kenapa gue harus tau urusan orang lain.
Ga ngerti kenapa gue harus cari tau.
Ga ngerti kenapa gue harus memperhatikan, terlalu memperhatikan maksudnya.
It’s not that i am mad, gue serius ga marah.
Cuma mau lebih ngerti aja.. apa yg salah. To get rid of this damn bad feelings. That’s all.
Maybe it has something to do with personality?
So i have to change so people would happy and accept me etc etc?
What is it?
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 22 Februari 2014
What is so wrong about being "cuek" ?
Hello, im a physics student of University Bengkulu.
Jumat, 21 Februari 2014
Maukahkan Kau Mengatakan "iya" ?
Ada rasa sesal yang menggerutu untuk satu dekade waktu.
Nada tanya itu akan terus menggantung dalam relung ini.
Hei,
Jika suatu hari nanti kita di ijinkan untuk bertemu kembali, maukah kamu melepaskan sunyi selama 3 tahun ini?
Bagaimana bisa kita hanya bertatap, penuh tanya melekat tanpa ada yang langkah yang mendekat?
Selama hampir 3 tahun ini ?
Mengapa kita sama-sama membisu ketika bertemu?
Laksana sebuah jeruji besi yang memagari mulutku, tak bisa aku mengirimkan sinyal atau kata penuh rasa ke telingamu.
Nada tanya itu akan terus menggantung dalam relung ini.
Hampir 3 tahun. Ya, memang begitu adanya..
Karena ada begitu banyak tanya yang takkan pernah sampai dan jawabannya kita simpan sendiri-sendiri. Menerka-nerka padahal tak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Sepertinya kita perlu bekerja sama dengan semesta.
Seperti kita perlu berkomromi terlebih dahulu dengan alam.
Diammu dan diamku ini bersatu hampir 3 tahun ini
Diammu dan diamku ini bersatu hampir 3 tahun ini
Seperti sebuah hukuman terberat bagi pikiran yang sebenarnya ramai berdiskusi.
Lalu bagaimana dengan hati?
Entahlah apa masih bisa berkompromi juga.
Malu? Mungkin.
Gengsi atau menjauhkan diri dari ekspektasi hingga kita berdiaman seperti ini? Bisa jadi.
Haruskah hati yang lebih dulu pecah, baru gaduh dari air mata kita tumpah? Sepertinya begitu.
Dan selam hampir 3 tahun pula, Aku tak tahu mengapa kita seperti ini.
Hei,
Jika suatu hari nanti kita di ijinkan untuk bertemu kembali, maukah kamu melepaskan sunyi selama 3 tahun ini?
Aku ingin semesta tahu bagaimana merdunya suara kita.
Aku ingin berbagi isi hati tanpa malu atau gengsi yang menyeruak lagi.
Maukah Kau Mengatakan ‘iya’?
Maukah Kau Mengatakan ‘iya’?
Tertanda -HD-
Hello, im a physics student of University Bengkulu.
Aku Pernah Merasakannya - By - LovePathie
Untuk yang sedang merasakannya,
Berapa kali kamu dikecewakan oleh putaran waktu?
Sesering apa kamu mengerti betul tentang beratnya melepaskan?
Tentang perjuangan merelakan?
Memiliki yang justru akhirnya berusaha melepaskan diri, berharap pada yang mengharapkan orang lain, memberikan bahagia kepada yang telah membuatmu berairmata, mematikan segala mimpi pada yang menaburkan benih-benih ekspektasi, menggugurkan ingatan tentang seseorang yang tak bisa kau lupakan, berjarak dengan dia yang kau cinta, dijadikan yang terakhir oleh yang selalu kau prioritaskan bahagianya, menjadi kuat disaat seisi dunia berusaha melemahkanmu, disodori segitiga yang membentukmu dia dan yang dicintainya.
Sakitkah?
Sudah berapa lama kamu bertahan karena masih meyakinkan kepalamu bahwa harapan sedang diproduksi?
Sudah berapa lama kamu menunggu dia yang sedikitpun tak pernah tahu isi hatimu?
Sudah sesering apa hanya bisa melihat punggungnya pergi dan kamu hanya bisa gigit jari?
Sudah sebanyak apa perban di hatimu yang kau sembunyikan?
Bukankah hanya kamu yang paling tahu, bukankah selama ini menyimpannya takkan menghasilkan apa-apa selain sakit yang berlipat-lipat?
Lalu untuk apa masih memperjuangkan yang sedikitpun tak pernah tahu keberadaanmu, tak pernah menginginkanmu?
Memang benar tidak ada yang mustahil, memang benar kamu harus mencoba segala sesuatunya.
Tapi bukan dengan mempertaruhkan hatimu kan?
Selain menerima realita, mungkin kamu perlu membuka mata.
Kadang kamu harus pergi beberapa meter dari arena lukamu untuk tahu siapa yang perlu diperjuangkan dan yang perlu dilepaskan. Kadang kamu harus mencicipi sakit yang bertubi-tubi, tapi jangan hal-hal itu membuatmu lemah sedikitpun. Jangan membuat luka itu nyaman untuk beredar. Jangan menunda agar mereka bebas menyakitimu lebih lagi.
Bukan salahmu, bukan salahnya, bukan salah siapa-siapa.
Aku juga pernah begitu.
Tapi setelah menyadari bahwa luka tak dapat diundang seijin diri kita sendiri, aku cepat-cepat mengusirnya pergi sejauh mungkin, sekeras mungkin yang aku bisa.
Suatu hari, kamu akan menyadari bahwa ada orang lain yang bisa membahagiakanmu tanpa harus menciptakan luka di hatimu.
Suatu hari, kamu akan menertawai seluruh rangkai airmata ini.
Karena suatu hari nanti kamu akan mendewasa, kamu akan bisa melihat segala sesuatunya lebih jelas.
Tenang!
Segala sesuatunya akan baik-baik saja. Segala sesuatunya sedang dikendalikan Tuhan, jika kamu mengijinkan Dia membantumu.
Hari-hari berat, malam-malam yang penuh dengan tangis, hati yang pelan-pelan meretak, waktu yang semakin keras berdetak, pasti akan mengajarimu sesuatu.
Dan kamu akan menyadarinya suatu hari nanti.
Percayalah, karena aku pernah merasakannya.
Berapa kali kamu dikecewakan oleh putaran waktu?
Sesering apa kamu mengerti betul tentang beratnya melepaskan?
Tentang perjuangan merelakan?
Memiliki yang justru akhirnya berusaha melepaskan diri, berharap pada yang mengharapkan orang lain, memberikan bahagia kepada yang telah membuatmu berairmata, mematikan segala mimpi pada yang menaburkan benih-benih ekspektasi, menggugurkan ingatan tentang seseorang yang tak bisa kau lupakan, berjarak dengan dia yang kau cinta, dijadikan yang terakhir oleh yang selalu kau prioritaskan bahagianya, menjadi kuat disaat seisi dunia berusaha melemahkanmu, disodori segitiga yang membentukmu dia dan yang dicintainya.
Sakitkah?
Sudah berapa lama kamu bertahan karena masih meyakinkan kepalamu bahwa harapan sedang diproduksi?
Sudah berapa lama kamu menunggu dia yang sedikitpun tak pernah tahu isi hatimu?
Sudah sesering apa hanya bisa melihat punggungnya pergi dan kamu hanya bisa gigit jari?
Sudah sebanyak apa perban di hatimu yang kau sembunyikan?
Bukankah hanya kamu yang paling tahu, bukankah selama ini menyimpannya takkan menghasilkan apa-apa selain sakit yang berlipat-lipat?
Lalu untuk apa masih memperjuangkan yang sedikitpun tak pernah tahu keberadaanmu, tak pernah menginginkanmu?
Memang benar tidak ada yang mustahil, memang benar kamu harus mencoba segala sesuatunya.
Tapi bukan dengan mempertaruhkan hatimu kan?
Selain menerima realita, mungkin kamu perlu membuka mata.
Kadang kamu harus pergi beberapa meter dari arena lukamu untuk tahu siapa yang perlu diperjuangkan dan yang perlu dilepaskan. Kadang kamu harus mencicipi sakit yang bertubi-tubi, tapi jangan hal-hal itu membuatmu lemah sedikitpun. Jangan membuat luka itu nyaman untuk beredar. Jangan menunda agar mereka bebas menyakitimu lebih lagi.
Bukan salahmu, bukan salahnya, bukan salah siapa-siapa.
Aku juga pernah begitu.
Tapi setelah menyadari bahwa luka tak dapat diundang seijin diri kita sendiri, aku cepat-cepat mengusirnya pergi sejauh mungkin, sekeras mungkin yang aku bisa.
Suatu hari, kamu akan menyadari bahwa ada orang lain yang bisa membahagiakanmu tanpa harus menciptakan luka di hatimu.
Suatu hari, kamu akan menertawai seluruh rangkai airmata ini.
Karena suatu hari nanti kamu akan mendewasa, kamu akan bisa melihat segala sesuatunya lebih jelas.
Tenang!
Segala sesuatunya akan baik-baik saja. Segala sesuatunya sedang dikendalikan Tuhan, jika kamu mengijinkan Dia membantumu.
Hari-hari berat, malam-malam yang penuh dengan tangis, hati yang pelan-pelan meretak, waktu yang semakin keras berdetak, pasti akan mengajarimu sesuatu.
Dan kamu akan menyadarinya suatu hari nanti.
Percayalah, karena aku pernah merasakannya.
Hello, im a physics student of University Bengkulu.
Teenage Life
Teenagers! Yeaah, I`m in that phase. Now I`m 18 years old and will be 19 on the next december. I`m studying in the high school for 3 years of course. And those years will be one of my treasures, I wish. I mean, it’s gonna be remembered all time. There are many ways to make it beautiful and memorable. I think, other persons think so. They won’t waste their precious time commonly.
Okay, lemme explain about that! There are 3 parts on teen’s life. LOVE, EDUCATION, and DREAMS! Every teens have experience in each part and I have the same. I have love, I have education, and I have dreams. Those start to be more interesting in the HIGH SCHOOL!
1.LOVE :
Based on my observation for some my friends in CYBER SCHOOL 2 BENGKULU, they are falling in love, found their love, and in the courtship. Yeaa that’s a common situation in teens. A boy says that he loves her. He wants to be her everything. And the girls says “yes, I want to be your everything” well done, they found love. Based on my opinion, when they found love, some of them have a wise reason and a usual reason. For the wise reason, they wish that her/his sweetheart will able to makes for a better mark, better quality in study and some other good results. So, the get the benefits of courtship. And the for the usual reason, may be they want to get more experiences, they want to feel a kiss or something like that, they just fall in love, monkey love! I think usual reason is a majority. But no problem, it’s okay. We are teens we deserve for that!
2.EDUCATION :
Still based on my observation, education is very very important for us. I was watching and asking for some of my friends too (different with love) they believe that high school is the correct time to study hard, so we can get the best marks and accept at the favorite university. I do agree that study hard will gives us a best mark, but, hmm not at all, lucky is the most decisive part! But okay, we are students and our duty is study. Good Education for teen is very useful. They have good education means they have bright future. They will able to compete with the others.
3.DREAMS :
Yeaaaaa!! What’s this? This is teenagers dreams!!! Of course, everyone has their own dream. Something that they wanna be in the future. But, let’s leave about everyone, I’ll talk about teen’s dreams which are freaky awesome. Dream helps the teens to live their life, especially for a spirit to study. If there’s a teen who has a dream to become a doctor, that teen will do anything to make it comes true. Though the path to get it is not easy, they must struggle! Overall, believe in yourself. If you can dream it, you can do it!
Okay, those all about teen’s life. LOVE, EDUCATION and DREAMS. I’m pretty sure, there’s no teen in this world who doesn’t have those parts. How about me? Myself as teen is usual. I have love, education and dreams. Just for now, I’m trying to find my monkey love or may be true love for someday, haha. Education is important too.
Everyday I study to get the best education. I want to make my parents, friends proud of me. And I have a friend, he is dude. He is the reason I want to study hard because, yeaa we’re competing for a good mark. I want to be one of college student in IPB 2014 it my dreams, but a success life is the most beautiful dream. In this phase too, I’ll make a decision what something that I wanna be. I must determine that ways.
Hello, im a physics student of University Bengkulu.
Untuk Kalian SAHABAT TERHEBAT
Sahabatan udah hampir 6 tahunan. Masing-masig dari mereka punya peran. Dari hal terpahit sampai termanis sudah pernah terlewatkan. Salah satu obat paling ampuh ya, pelukan. Seumur-umur sahabatan, paling gak bisa nahan kangen-kangenan tuh sewaktu jaman SMP ingat dulu tiap hari ketemu dan sekarang susah banget atur waktu. Pernah mikir, pasti ada faktor-faktor yang bikin kita nantinya akan saling menjauh dan ya hanya mungkin tersisa waktu 4-5 bulan lagi yang nantinya kita bakal nerusin kuliah dan pastinya jadi bener-bener jauh.
Tapi persahabatan gak punya umur. Jarak juga bukan tolak ukur. Buktinya sekarang kita masih akur, meskipun pola pikir kita kadang saling berbentur. Tapi ada buat satu sama lain selalu teratur. Aku memang tidak pernah bilang ini kepada mereka, tapi aku ingin sekali mereka tahu kalau
“Bahu ini siap menadahi air matamu. Telingaku khusus untuk mendengarkan ceritamu. Kedua tanganku sigap memelukmu. Bahagia bisa kau cari diluar sana. Tapi jika dunia mengusir bahagiamu, akan ku pastikan selalu ada disitu. Disampingmu.”
Selama punya sahabat, hargai adanya, syukuri masih bisa bersama. Kadang yang mereka perlukan hanya pelukan, lekas berikan.Sahabat bukan berapa lama kamu mengenalnya. Tapi berapa lama kamu mengerti tentangnya, ada untuknya, berbagi segalanya.
Teruntuk yang tersayang :
Memo Rizky Samitra ; Putri Puspita Mayang sari ; Ivo Karina ; Frilian Adha ; Azelika Vamisiaz ; Retno Kusuma Hastuti ; Zahara Ulfah ; Karissa Faraski ; Try Rezky Permana dan M. Iqbal Siregar |
Label:
Friendship,
Love,
True Friend
Hello, im a physics student of University Bengkulu.
Langganan:
Postingan (Atom)